1
Teori
Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
teori
Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798). Dalm teorinya
tersebut, Malthus mengemukakan pendapat sebagai berikut
a.
Masyarakat
manusia akan tetap miskin karena kencenderungan pertambahan penduduk berjalan
lebih cepat dari persediaan makanan.
b.
Pertambhan
penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan
jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana- sarana
kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c.
Melalui
tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya kelaparan, dan
becanda alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan
yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk ,eingkatkan kehidupan masyarakat
sampai diatas batas minimum.
2.
Teori
Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth Huntington
Inti
teori – teorinya terdapat dalam tiga buku, yakni The Pulse of Asia (1907); Palestine
and its Tranformation (1911), dan Civilization
and Climate (1915), yang secara garis besar pokok – pokok pikirannya
sebagai berikut.
a.
Peradaban
besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno,
sekarang ini kondisi dari daerah – daerah tersebut mengerikan, pada awal abad
ke- 20 diperkirana terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan oleh
perubahan iklim.
b.
Mengeringnya
wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai dengan posisinya dahulu sebagai
pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada
wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus menrus dan progresif.
c.
Proses
semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena –
fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat
postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasiritmik, dengan
periode – periode dari udara kering dan basah.
d.
Begitupun
cerita pengembaraan bangsa ibrani (Yahudi) dalam kitab suci berhubungan dengan
titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebahasan. Ekspansi kerajaan
Moghul dan ekspansi kerajaan Barbar Mongol sampai ke Eropa adalah akibat dari
mengeringnya tempat tinggal asli dari kaum penyerbu.
e.
Prorses
pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu, umum ya dari
Timur ke Barat. Inilah yang menjelaskan pergantiaan pusat – pusat peradaban
besar dari Babilonia, dari Mesir ke Yunani, dan Yunani ke Roma dari Roma ke
Prancis dari Prancis ke Inggris dari Inggris ke Amerika Serikat.
3.
Teori
Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen
Johann Heinrich vo Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan
bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan.
Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi
barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh Negara, sedangkan daerah-daerah di
sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah di kota.
a.
Lahan Pertama berada di dekat pusat kota
(pasar), akan dipakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi tanaman yang
hasilnya cepat rusak, memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan
transportasi.
b.
Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu
dapat dipahami, mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan
bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus
ditempakan dekat dari pusat kota.
c.
Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman
sejenis gandum atau padi-padian.
d.
Lahan keempat berupa daerah pengembalaan
ternak.
e.
Lahan kelima adalah lahan three field system
yang merupakan daerah ilalang, dan daerah tandus.
f.
Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
g.
untuk
memudahkan efisiensi transportasi, di perlukan sungai yang membelah kota. Hal
itu ternyta dapat menghemat 1/6 transportasi darat sehingga lahan pertama akan
berkembang sepanjang sungai.
h.
Perlu
dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan sama biaya
transport darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.

Gambar Tata Guna
Lahan Menurut Johann Heinrich von Thunen
4.
Teori
daya sentrifugal dan sentrifetal Charles o. Colby
Colby menguraikan bahwa proses
berekspansinya kota yang makin meluas dan berubahnya truktur tata guna lahan
sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentrifetal pada
beberapa kota. Daya sentrifugal mendorong penduduk dan usaha lainnya untuk
bergerak keluar sehingga terjadi dispessi kegiatan manusia dan relokasi sektor
– sektor serta zona – zona kota. Sedanhkan daya sentrifetal mendorong penduduk
dan berbagai usaha – usahanya bergerak kedalam kota sehingga menimbulkan
pemusatan (konsentrasi) aktivitas masyarakat.
5.
Teori
kota konsentris Burgess
Teori konsentrasi tersebut dimuat
dalam tulisannya yang berjudul The
Geography of City. Inti kota konsentris tersebut sebagai berikut.
a.
Pada
hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti
sehingga muncul zona – zona baru sebagai perluasannya.
b.
Dengan
demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang konsentris
letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang atau melingkar.
c.
Di
pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis District (CBD) sebagai
pusat atau jantung kehidupan perdagangan, perekonomian, dan kemasyarakatan.
Zona Kedua sebagai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan
kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno. Zona Ketiga
sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan adalah kaum imigran. Zona
keempat, penghuniannya kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak senitasi
lebih memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima
merupakan commuters zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk
bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas dan mewah serta berfungsi sebagai
kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut
demikian karena perumahan untuk orang-orang kaya.
6.
Teori
Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes
Dengan system keluarga patriarkat yang
menghasilkan otorianisme dalam bukunya geographie
humanie (1925). Adapun isi pokok teori tersebut sebagai berikut.
a.
stepa-stepa
padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam , tidak memungkinkan
pengolahan alam yang intensif. Oase-oase irigasi dibangun hanya bibir-bibir
gunung dibangun, di mana tanaman dapat tumbuh dan berkembang.
b.
Tanah
secara alamiah sangat sesuai dengan jenis pastoral (patroralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.
c.
Karena
dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui tentang
wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk jarak yang jauh, mereka
memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam
posisi mendaulat terhadap ruang dan menguasai para tetangga mereka.
d.
Beberapa
dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari
stepa – stepa jengis khan, timurleng, dan khubilai khan.
e.
Kualitas
dan kemampuanyang menjadi alas an bagi kekuasaannya diperoleh dari stepa, dari
keterampilan yang dianugrahkan kepada pastoral, dan dari subordinasi pada
lingkungannya.
f.
Kelompok
pengembala ini bukan massa petani – petani kelompok kecil yang mengerumungi
seluruh Asia Selatan dan Asia Timur yang memimpin dunia. Selam berabad – abad,
mereka menguasai India, sedangkan Cina berada dibawah kekuasaan orang- orang
Mongol, yaitu kaum Nomad para pengembala Asia yang perkasa (herdman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar