Senin, 26 Desember 2016

Teori Konflik Ralf Dahrendorf



Dahrendorf membedakan tiga tipe besar kelompok. Yang pertama adalah kelompok semu, atau “sekumpulan orang yang menduduki posisi dengan kepentingan peran yang identik” (Dahrendorf, 1959: 180). Ada alasan rekrutmen pada tiga kelompok ke dua yaitu kelompok kepentingan. Dahrendorf menggambarkan kedua kelompok:
Mode perilaku bersama menjadi ciri dari kelompok kepentingan yang direkrut dari kelompok semu yang lebih besar. Kelompok kepentingan adalah kelompok menurut pengertian sosiologi; dan mereka adalah agen sesungguhnya dari konflik kelompok. Mereka memiliki struktur, bentuk organisasi, program atau tujuan, dan personel anggota.
(Dahrendorf, 1959: 180)
Aspek akhir konflik Dahrendorf adalah hubungan konflik dengan perubahan. Dalam hal ini Dahrendorf mengakui arti penting karya Lewis Coser, yang memusatkan perhatiannya pada fungsi konflik dalam memelihara status quo. Namun, Dahrendarf merasa bahwa fungsi konservatif dari konflik hanyalah satu bagian dari realitas sosial; dengan kata lain, konflik juga mengalami perubahan dan perkembangan.
Secara ringkas, Dahrendorf menyatakan bahwa sekali kelompok-kelompok konflik muncul, mereka terlibat dalam tindakan-tindakan yang memicu perubahan dalam struktur sosial.[1]


[1] George Ritzer & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern, 2014, hlm. 284-285

Tidak ada komentar:

Posting Komentar