Kejiwaan
manusia menurut Arendt terbagi menjadi tiga, yakni (1) pikiran, (2) kehendak,
dan (3) tindakan. Alur pikirnya, terorisme diturunkan dari sebuah faham yang
diyakini kebenarannya oleh pribadi atau kelompok tertentu yang terdapat di
dalam masyarakat. Sebagai sebuah faham tentang kebenaran, terorisme memiliki
perangkat epistemologis untuk membangun konsepsi agar fakta-fakta tersusun
mengikuti pola tertentu yang disebut dengan ilmu pengetahuan yang sahih.
Wacana
terorisme dapat ditelusuri dari penyusunan konsepsi keilmuan, penyusunan
rencana, dan tindakan terror di lapangan.
Hasil
penelitian dari Petrus Reinhard Golose berjudul Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar
Rumput (2010.) merumuskan tantangan terorisme di Indonesia:
1. Upaya
pemberantasan terorisme berhadapan dengan keyakinan dan ideologi.
2. Radikalisasi
yang berjalan secara sistematis dan terorganisir di dalam masyarakat.
3. Kemampuan
organisasi terorisme bermetamorfosis.
4. Penanganan
terorisme yang semata-mata dititikberatkan pada hukuman pidana (Golose,
2010:46).
Ada
dua cara yang digunakan untuk menangkal terorisme, yakni deradikalisasi dan
deideologisasi.
Deradikalisasi
adalah upaya menurunkan ekstremitas pemikiran yang biasa diistilahkan dengan
kontra-radikalisasi. Menurut Golose, “counter radicalization adalah program
kebijakan yang ditujukan kepada pelaku dan napi terorisme, dengan cara
memberikan paket-paket bantuan sosial, hukum, politik, pendidikan, dan ekonomi.
Deideologi,
yakni upaya menurunkan keyakinan akan kebenaran terorisme. Deideologisasi diidentifikasi
sebagai “suatu upaya untuk menghentikan proses pemahaman dan penyebaran
ideologi Islam radikal yang dimiliki oleh sekelompok teroris” (2010:85).
Lawan
dari pemikiran ideologi adalah pemikiran relativisme. Epistemologi ideologi
didasarkan idealism sedangkan relativisme pada skeptisisme. Jadi maksud
deideologisasi adalah menurunkan unsur idealism menuju relativisme.
Sumber: Saifur Rohman,Agus Wibowo.2016.
Filsafat
Pendidikan Masa Depan.Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar