Buku
berjudul Kurikulum 2013: sebuah inovasi struktur kurikulum penunjang masa depan
(2013) karya loloek endah poerwanti memberikan gambaran tentang dasar-dasar
pengembangan kurikulum 2013 dan praktik di lapangan. Dasar pengembangan
kurikulum baru menurutnya terletak pada pentingnya mewujudkan konsep “kurikulum
terintegrasi” (2015:15) sebagai perwujudan dari keberhasilan pendidikan di
bidang spiritual, afektif, kognitif, dan konatif. Dasar penjabaran gagasannya
diletakkan pada peraturan pemerintah No 20 tahun 2003 tentang standar
pendidikan nasional. Standar pendidikan ini menurutnya tidak bisa dilepaskan
dari standar keahlian yang telah diterbitkan oleh pemerintah sebelumnya, yakni
peraturan presiden no 8 tahun 2013 tentang kerangka kualifikasi nasional
Indonesia. Mengacu pada dasar pemikiran itu, dia membayangkan wujud pendidikan
di Indonesia pada masa datang: “berdasarkan standar kualifikasi seperti itu,
kemampuan yang dihasilkan setiap jenjang pendidikan tinggi bisa dibaca secara
universal. Maksudnya, identitas yang berwujud world class university dapat
dicapai karena dengan standar itulah hasil pengajaran universitas bisa diterima
‘dunia internasional’ (poerwanti, 2013:276).”
Kenapa
nilai filosofis kebangsaan dalam dunia pendidikan itu penting? Hal itu karena
sebuah praktik pembelajaran tidak pernah bisa dilepaskan dari dasar-dasar
esensial atau niat dasar yang terdapat di dalam pelaku pendidikan. Niat dari
guru serta manajemen yang mengitarinya menjadi batu dasar untuk menegakkan
sebuah praktik pendidikan yang memadai bagi pengembangan budaya nasional.
Kualitas
yang terdapat dalam pendidikan sekarang ini tampak jelas didasari oleh
pertimbangan-pertimbangan yang mengatasnamakan ilmiah, rasional, efektivitas,
dan efisiensi. Pertimbangan atas nama rasionalitas itulah yang kemudian
menjadikan pendidikan di Indonesia adalah sebuah pendidikan yang kering.
Praktik pengajaran mengedepankan epistemologi rasionalitas pencerahan ketimbang
nilai-nilai metafisis.
Dalam
kebudayaan, sebuah rasionalitas bertujuan bukanlah bagian paling penting karena
proses untuk membantu rasionalitas tersebut juga menjadi bagian dari kualitas
rasional tersebut.
Sumber: Saifur Rohman,Agus Wibowo.2016.
Filsafat
Pendidikan Masa Depan.Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar