Senin, 26 Desember 2016

Problematika Pembelajaran IPS



Sebenarnya kurikulum (IPS) 2004 sudah melihat kemungkinan (mengantisipasi), setidak-tidaknya untuk waktu sepuluh tahun ke depan dalam hal fenomena yang ada baik di tingkat masyarakat lokal, nasional, maupun global. Tetapi itu hanya kurikulum dalam bentuk ide dan dokumen, namun dalam bentuk kurikulum sebagai implementasi (proses), masih akan sangat dipengaruhi oleh beberapa masalah, yaitu:
1.      Sebagai besar guru IPS belum terampil menggunakan beberapa model mengajar seperti cooperative learning, inquiry, problem solving, atau dengan menggunakan pendekatan perspektif global misalnya.
2.      Ketersediaan alat dan bahan belajar di sebagian besar sekolah, ikut mempengaruhi proses belajar mengajar IPS.
3.      Karena itu (point 1 dan 2), proses belajar mengajar IPS masih dilakukan dalam bentuk pembelajaran konvensional, sehingga peserta didik hanya memperoleh hasil secara fatual saja, dan tidak mendapat hasil proses.
4.      Dalam hal implementasi atau proses pelaksanaan kurikulum ini guru yang mendapat sosialisasi dalam bentuk penataran atau diklat sangat terbatas sekali, sehingga faktor ini juga menyebabkan mereka masih belum memahami hakikat kurikulum baru ini sebagaimana mestinya.
5.      Sebagian besar masyarakat Indonesia belum siap untuk menghadaptasi atau mengadopsi budaya dan peradaban asing yang mulai merambah secara global, karena berbenturan dengan nilai-nilai tradisi maupun agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar