Pada zaman Homeros dann hisiodos, pada abad ke-9
sampai ke-8 SM, sebagian orang menganggap pengetahuan tentang bumi masih sangat
di pengaruhi oleh Mitologi, terutama mitos Kosmogonis (keterangan tentang asal
usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta) (Bertens, 1999:19).
Pada zaman Thales (640-548 SM), masih beranggapan
bahwa bumi berbentuk keeping silinder yang terapung di atas air dengan separuh
bola hampa di atasnya. Pendapat itu hilang seabad kemudian setelah Parmenides
(515-455 SM) mengemukakan pendapat bahwa bumi memiliki bentuk bulat. Lambat
laun pengaruh mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnya pengaruh ilmu
alam sejak abad ke-16 SM, sehingga corak pengetahuan tentang bumi tersebut
mulai memiliki dasar ilmu pasti/alam yang lebih baik. Kemudian terdorong oleh
kebutuhan untuk mempermudah perjalanan berikutnya, secara sederhana pengalaman
perjalanan itu dilukiskan kedalam bentuk peta. Sejak itu, penyelidikan tentang
bumi dilakukan dengan memakai logika. Dengan demikian, logos (akal budi dan rasio) mengganti mitos (Bintarto dan Hadisumarno,979:
2).
Fase
perkembangan ilmu geografi berkembang sejalan dengan perkembangan pandangan dan
pengetahuan manusia tentang bumi. Fase perkembangan itu adalah :
1.
Geografi
klasik
Pada masa
geografi klasik ini, pengetahuan manusia tentang bumi baru dipengaruhi oleh mitologi kemudian berkembang menjadi ilmu alam dan
ilmu pasti. Tokoh pada masa geografi klasik diantaranya : Thales , Heraclides
dan Parminides.
2.
geografi
abad pertengahan dan Renaissance
Pada masa ini
geografi sudah tampak sebagai ilmu bumi yang mempelajari fenomena alam dab
fenomena social budaya. Tokoh geografi abad ini adalah Bemhardus Veranius
3.
Geografi Modern
Pada periode ini geografi berkembang lebih jauh dengan diletakkannya dasar pengetahuan empiris pada geografi melalui prosedur induktif dengan melakukan observasi dan penjelajahan dalam menyusun hukum-hukum umum pada studi geografi. Tokoh pada masa geografi modern : Alexander Van Humboldt dan Karl Ritter.
Pada periode ini geografi berkembang lebih jauh dengan diletakkannya dasar pengetahuan empiris pada geografi melalui prosedur induktif dengan melakukan observasi dan penjelajahan dalam menyusun hukum-hukum umum pada studi geografi. Tokoh pada masa geografi modern : Alexander Van Humboldt dan Karl Ritter.
4.
Geografi
akhir abad ke – 19 dan awal abad ke – 20
Perkembangan
pada masa ini ditandai oleh aliran fisis determinisme, possibilisme dan
cultural determinisme. Tokohnya: Frederick, E Huntington, Vidal de la blache,
dan Jean Brunches.
5.
Geografi
Mutakhir
Orientasi
kajian geografi mutakhir pada masalah
interaksi manusia dengan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar