Senin, 26 Desember 2016

Aliran-Aliran dalam Epistemologi



Secara garis besar, terdapat dua aliran pokok dalam dimensi Epistemologi.Kedua aliran tersebut adalah alirann rasionalisme dan empirisme, dari kedua aliran ini kemudian lahirlah aliran isme yang lainya, misalnya rasionalisme kritis (kritisime), fenomenalisme, instuisionisme, positivisme, dan seterusnya.
Rasionalisme adalah suatu aliran yang pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide sebagai bagian yang sangat menentukan hasil keputusan atau pemikiran.Hasil pemikiran filosof pada jaman klasik hingga kini pada dasarnya tidak lepas dari orientasi ini, rasio dan indera.Dari rasio kemudian melahirkan rasionalisme yang berpijak pada dasar ontologis idealisme atau spiritualisme, dan dari indera lalu melahirkan empirisme yang berpijak pada dasar ontologis materialisme.Rasionalisme timbul pada masa renaissance yang dipelopori oleh Rene Decrates, seorang yang berkebangsaan prancis yang dijuluki sebagai “bapak filsafat modern”.
Rasionalisme dikembangkan berdasarkan “ide” dari Plato. Bagi Plato, alam ide adalah alam yang sesungguhnya yang bersifat tetap tak berubah-ubah. Plato berpendapat bahwa hasil pengamatan inderawi tidak memberikan pengetahuan yang kokoh karena sifatnya yang selalu berubah-ubah. Menurut Plato, ilmu pengetahuan yang bersumber dari panca indera diragukan kebenarannya.
Sedangkan filsafat empiris berasal dari filsafat yang dikembangkan oleh aristoteles, yang mengatakan bahwa realitas yang sebenarnya adalah terletak pada benda-benda konkret, yang didapat oleh indera,bukan pada ide sebagaimana yang disebutksn oleh Plato. Jadi, menurut Aristoteles sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman empiris.
Filsafat empirisme dikembangkan oleh filosof-filosof inggris seperti F.Bacon, Thommas Hobbes, John Locke, George Berkeley, dan David Hume. Menurut John Locke, ilmu pengetahuan adalah pengalaman empiris. Bagi Locke, manusia dilahirkan dalam keadaan bersih,bagaikan kertas putih yang lebih dikenal dengan teori tabularasa, di mana melalui kertas putih inilah tercatat pengalaman-pengalaman inderawi. Dia memandang akal sebagai tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar