Secara garis besar, terdapat dua aliran pokok
dalam dimensi Epistemologi.Kedua aliran tersebut adalah alirann rasionalisme
dan empirisme, dari kedua aliran ini kemudian lahirlah aliran isme yang lainya,
misalnya rasionalisme kritis (kritisime), fenomenalisme, instuisionisme,
positivisme, dan seterusnya.
Rasionalisme adalah suatu aliran yang
pemikiran yang menekankan pentingnya peran akal atau ide sebagai bagian yang
sangat menentukan hasil keputusan atau pemikiran.Hasil pemikiran filosof pada
jaman klasik hingga kini pada dasarnya tidak lepas dari orientasi ini, rasio
dan indera.Dari rasio kemudian melahirkan rasionalisme yang berpijak pada dasar
ontologis idealisme atau spiritualisme, dan dari indera lalu melahirkan
empirisme yang berpijak pada dasar ontologis materialisme.Rasionalisme timbul
pada masa renaissance yang dipelopori oleh Rene Decrates, seorang yang
berkebangsaan prancis yang dijuluki sebagai “bapak filsafat modern”.
Rasionalisme dikembangkan berdasarkan “ide”
dari Plato. Bagi Plato, alam ide adalah alam yang sesungguhnya yang bersifat
tetap tak berubah-ubah. Plato berpendapat bahwa hasil pengamatan inderawi tidak
memberikan pengetahuan yang kokoh karena sifatnya yang selalu berubah-ubah.
Menurut Plato, ilmu pengetahuan yang bersumber dari panca indera diragukan
kebenarannya.
Sedangkan filsafat empiris berasal dari
filsafat yang dikembangkan oleh aristoteles, yang mengatakan bahwa realitas
yang sebenarnya adalah terletak pada benda-benda konkret, yang didapat oleh
indera,bukan pada ide sebagaimana yang disebutksn oleh Plato. Jadi, menurut
Aristoteles sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman empiris.
Filsafat empirisme dikembangkan oleh
filosof-filosof inggris seperti F.Bacon, Thommas Hobbes, John Locke, George
Berkeley, dan David Hume. Menurut John Locke, ilmu pengetahuan adalah
pengalaman empiris. Bagi Locke, manusia dilahirkan dalam keadaan
bersih,bagaikan kertas putih yang lebih dikenal dengan teori tabularasa, di mana melalui kertas putih
inilah tercatat pengalaman-pengalaman inderawi. Dia memandang akal sebagai
tempat penampungan, yang secara pasif menerima hasil-hasil penginderaan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar