Senin, 26 Desember 2016

Hakikat Logika

Menurut Andre Ata, dkk. (2012), konsep “logika” atau “logis” sudah sering kita dengar dan kita gunakan. Dalam bahasa sehari-hari, perkataan “logika” atau “logis” menunjukkan cara berpikir atau cara hidup atau sikap hidup tertentu, yaitu yang masuk akal, yang “reasonable”, yang wajar, yang beralasan atau beragumen, yang ada rasionya atau hubungan rasionalnya, yang dapat dimengerti, walaupun belum tentu disetujui atau tentang benar atau salah. Dalam arti ilmiah, perkataan logika menunjukkan pada suatu disiplin ilmu; yang dimaksud dengan disiplin di sini yaitu disiplin ilmiah, yaitu kegiatan intelektual yang dipelajari untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam bidang tertentu secara sistematik-rasional argumentative dan terorganisasi yang terkait atau tunduk pada aturan, prosedur, atau metode tertentu.
Menurut Arief Sidharta (2010), kata logika sering juga digunakan untuk bahasa percakapan sehari-hari. Kata itu memiliki beberapa pandangan arti dalam penggunaan secara umum, seperti “wajar”, dapat diterima atau bisa juga digunakan dalam arti kultur untuk menggambarkan sikap khas suatu kelompok masyarakat. Dalam konteks umum, kata logika sering diartikan sebagai “masuk akal, wajar, pantas bisa diterima, atau dapat dipahami.”
Dalam dunia akademis, logika sering juga dikenal sebagai salah satu nama mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi, kalau di perguruan tinggi agama logika ini diidentikkan dengan mata kuliah ilmu mantik. Dapat kita katakana bahwa logika tidak hanya mengajarkan bagaimana suatu penyimpulan yang tepat, tetapi juga membuat kita waspada terhadap kemungkinan kesalahan yang kita lakukan dalam pembuatan kesimpulan. Pengertian logika dalam arti yang khusus, logika sebenarnya merupakan kajian dalam proses penalaran yang bertolak dari penerapan prinsip berpikir dalam suatu penalaran yang bertolak dari penerapan prinsip berpikir dalam suatu penalaran yang tepat, yang digunakan dalam membedakan penalaran yang baik dan benar dari penalaran yang buruk dan salah “saat berpikir”.

Sumber:  Latif,Mukhtar.2013.Filsafat Ilmu.Jakata:KENCANA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar