Senin, 26 Desember 2016

Hakikat Pengetahuan

Menurut Endang Saefuddin Ashori (2009), pemahaman ilmu pengetahuan diletakkan dengan ukuran: pertama, pada dimensi fenomenalnya, yaitu bahwa ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, proses, dan produk. Kaidah-kaidah yang melandasinya, sebagaimana dikatakan oleh Robert Merton, yaitu universalisme, komunisme, disinterestedness, dan skeptisisme yang terarah dan teratur. Kedua, pada dimensi strukturalnya, yaitu bahwa ilmu pengetahuan harus terstruktur atas komponen, objek sasaran yang hendak diteliti, yang diteliti atau dipertanyakan tanpa mengenal titik henti atas dasar motif dan tata cara tertentu, sedang hasil temuannya diletakkan dalam satu kesatuan sistem.
pada saat kelahirannya ilmu pengetahuan yang identik dengan filsafat mempunyai corak mitologis di mana segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada diterangkan. Berbagai macam kosmogoni menjelaskan bagaimana kosmos dengan berbagai aturannya terjadi, dan dengan Theogoninya diuraikan peranan para dewa yang merupakan unsur penentu terhadap sesuatu yang ada.
J. Sudarminta (2007) memberikan klasifikasi ilmu pengetahuan sejalan dengan ajaran filsafat Aguste Comte yang dikenal sebagai Bapak Sosiologi, suatu ensiklopedi telah disusun dnegan meletakkan matematika sebagai dasar bagi semua cabang ilmu, dan di atas matematika, secara berurutan ia tunjukkan ilmu astronomi, fisika, kimia, dan fisika sosial atau sosiologi dalam suatu susunan hierarkis atas dasar kompleksitas gejala yang dihadapi oleh masing-masing cabang ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar