Kamis, 22 Desember 2016

Analisis Film Bee Movie



Perjalanan seekor lebah yang bernama Barry. Barry baru lulus dari sekolah lebah. Seperti yang sudah diharuskan jika lebah yang telah lulus dari sekolah lebah harus bekerja di perusahaan penghasil madu. Namun Barry menolak untuk melanjutkan kerirnya sebagai pembuat madu diperusahaan Honex, di New Hive City. Untuk hari pertamanya di perusahaan penghasil madu tersebut Barry jalan-jalan mengelilingi perusahaan tersebut. Ada satu hal yang membuat Barry penasaran. Kenapa para lebah yang bertugas untuk penyerbukan tidak pernah kembali lagi ke sarangnya? Rasa penasaran tersebut membawa Barry pergi keluar dari sarangnya mengikuti para lebah penyerbuk dengan alasan jika penyerbukan lebih banyak maka nectar sebagai bahan madu akan semakin banyak pula. Sebuah tragedi besar terjadi ditengah perjalanan Barry. Setelah ia melakukan penyerbukan ia berhenti dilapangan badminton, karena mereka penasaran dengan bola badminton. Secara tidak sengaja tubuh Barry tersangkut di bola tersebut. Ketika seorang gadis bernama Vanessa (pemain badminton) mengambil dan memukul bola tersebut, membuat Barry terlempar jauh dan masuk kedalam mobil. Ia berusaha keras untuk keluar, namun ketika usahanya berhasil, hujan deras membuatnya harus menghentikan perjalanannya dan berteduh. Tanpa disadarinya Barry berteduh di rumah Vanessa seorang pemain badminton yang tadi memukulnya hingga masuk kedalam mobil. Venessa telah melindungi Barry dari serangan temannya yang ingin membunuh Barry. Vanessa juga seorang pemilik toko bunga.
Tak lama berselang akhirnya Vanessa dan Barry berteman. Mereka menjadi teman yang baik, karena Vanessa juga semakin baik kepada Barry membuat Barry ingin berterimakasih secara langsung kepada Vanessa. Padahal hal ini melanggar aturan paling terlarang di dunia lebah, yakni berbicara langsung kepada manusia. Pertemuan tersebut juga membuat Barry mengetahui kenapa lebah dilarang berbicara secara langsung kepada manusia. Secara langsung dan terang-terangan manusia telah mengambil madu dari kaum lebah. Barry kemudian menyadari bahwa ia harus melakukan sesuatu. Dengan dukungan yang baik dari Vanessa, Barry menuntut produsen madu. Usaha Barry untuk menghentikan eksploitasi terhadap kaumnya terdapat respon yang beranekaragam dari media dan mendapatkan perhatian khusus dari hakim dipersidangannya. Belum lagi ditambah rekayasa cerita dari seorang pengacara bernama Layton T. Montgomery. Barry akhirnya memenangkan gugatan tersebut. Pengadilan memutuskan madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi manusia dan semua produk madu di seluruh dunia ditarik dan dikembalikan kepada lebah. Namun, keberhasilan Barry malah berdampak negative bagi bunga dan manusia, begitu pun dengan usaha Vanessa.
SINKRONISASI “BEE MOVIE” DENGAN TEORI KARL MARX
Marx membedakan masyarakat berdasarkan mode produksi (teknologi dan pembagian kerja). Dari masing-masing mode produksi tersebut lahir sistem kelas yang berbeda dimana suatu kelas mengontrol sistem produksi (kelas pemilik modal) dan kelas yang lain merupakan produsen langsung serta penyedia layanan untuk kelas dominan (kelas buruh). Dikemukakan oleh Marx bahwa kelas berakar dalam hubungan sosial produksi, bukan hubungan dalam distribusi dan konsumsi.  Teori ini menjelaskan tentang kesamaan dengan cerita “Perjalanan seekor lebah yang bernama Barry. Barry baru lulus dari sekolah lebah. Seperti yang sudah diharuskan jika lebah yang telah lulus dari sekolah lebah harus bekerja di perusahaan penghasil madu.” Yang membedakan seseorang dalam pembagian kerja yaitu adalah tingkatan sistem kelas.
Menurut Marx, pelaku utama dalam perubahan sosial bukanlah individu, tetapi kelas-kelas sosial. Marx membagi kelas sosial menjadi tiga kelas, yakni kaum buruh, kaum pemilik modal dan tuan tanah. Kaum buruhnya adalah lebah-lebah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar