Perjalanan
seekor lebah yang bernama Barry. Barry baru lulus dari sekolah lebah. Seperti
yang sudah diharuskan jika lebah yang telah lulus dari sekolah lebah harus
bekerja di perusahaan penghasil madu. Namun Barry menolak untuk melanjutkan
kerirnya sebagai pembuat madu diperusahaan Honex, di New Hive City. Untuk hari
pertamanya di perusahaan penghasil madu tersebut Barry jalan-jalan mengelilingi
perusahaan tersebut. Ada satu hal yang membuat Barry penasaran. Kenapa para
lebah yang bertugas untuk penyerbukan tidak pernah kembali lagi ke sarangnya?
Rasa penasaran tersebut membawa Barry pergi keluar dari sarangnya mengikuti
para lebah penyerbuk dengan alasan jika penyerbukan lebih banyak maka nectar
sebagai bahan madu akan semakin banyak pula. Sebuah tragedi besar terjadi
ditengah perjalanan Barry. Setelah ia melakukan penyerbukan ia berhenti
dilapangan badminton, karena mereka penasaran dengan bola badminton. Secara
tidak sengaja tubuh Barry tersangkut di bola tersebut. Ketika seorang gadis
bernama Vanessa (pemain badminton) mengambil dan memukul bola tersebut, membuat
Barry terlempar jauh dan masuk kedalam mobil. Ia berusaha keras untuk keluar,
namun ketika usahanya berhasil, hujan deras membuatnya harus menghentikan
perjalanannya dan berteduh. Tanpa disadarinya Barry berteduh di rumah Vanessa
seorang pemain badminton yang tadi memukulnya hingga masuk kedalam mobil.
Venessa telah melindungi Barry dari serangan temannya yang ingin membunuh
Barry. Vanessa juga seorang pemilik toko bunga.
Tak
lama berselang akhirnya Vanessa dan Barry berteman. Mereka menjadi teman yang
baik, karena Vanessa juga semakin baik kepada Barry membuat Barry ingin
berterimakasih secara langsung kepada Vanessa. Padahal hal ini melanggar aturan
paling terlarang di dunia lebah, yakni berbicara langsung kepada manusia.
Pertemuan tersebut juga membuat Barry mengetahui kenapa lebah dilarang
berbicara secara langsung kepada manusia. Secara langsung dan terang-terangan
manusia telah mengambil madu dari kaum lebah. Barry kemudian menyadari bahwa ia
harus melakukan sesuatu. Dengan dukungan yang baik dari Vanessa, Barry menuntut
produsen madu. Usaha Barry untuk menghentikan eksploitasi terhadap kaumnya
terdapat respon yang beranekaragam dari media dan mendapatkan perhatian khusus
dari hakim dipersidangannya. Belum lagi ditambah rekayasa cerita dari seorang
pengacara bernama Layton T. Montgomery. Barry akhirnya memenangkan gugatan
tersebut. Pengadilan memutuskan madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi manusia
dan semua produk madu di seluruh dunia ditarik dan dikembalikan kepada lebah.
Namun, keberhasilan Barry malah berdampak negative bagi bunga dan manusia,
begitu pun dengan usaha Vanessa.
SINKRONISASI
“BEE MOVIE” DENGAN TEORI KARL MARX
Marx
membedakan masyarakat berdasarkan mode produksi (teknologi dan pembagian
kerja). Dari masing-masing mode produksi tersebut lahir sistem kelas yang
berbeda dimana suatu kelas mengontrol sistem produksi (kelas pemilik modal) dan
kelas yang lain merupakan produsen langsung serta penyedia layanan untuk kelas
dominan (kelas buruh). Dikemukakan oleh Marx bahwa kelas berakar dalam hubungan
sosial produksi, bukan hubungan dalam distribusi dan konsumsi. Teori ini menjelaskan tentang kesamaan dengan
cerita “Perjalanan seekor lebah yang bernama Barry. Barry baru lulus dari
sekolah lebah. Seperti yang sudah diharuskan jika lebah yang telah lulus dari
sekolah lebah harus bekerja di perusahaan penghasil madu.” Yang membedakan
seseorang dalam pembagian kerja yaitu adalah tingkatan sistem kelas.
Menurut Marx, pelaku
utama dalam perubahan sosial bukanlah individu, tetapi kelas-kelas sosial. Marx
membagi kelas sosial menjadi tiga kelas, yakni kaum buruh, kaum pemilik modal
dan tuan tanah. Kaum buruhnya adalah lebah-lebah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar