Karakter
penting yang semestinya dibangun dalam pendidikan di Indonesia adalah menjadikan
anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Karena Indonesia merupakan Negara yang bergama yang memilik beragam agama. Dengan
demikian, kesadaran beriman dan bertakwa kepada Tuhan itu akan menjadi kekuatan
yang bisa melawan apabila anak didik terpengaruh untuk melakukan perbuatan yang
tidak terpuji.
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, karakter mempunyai pengertian sifat-sifat
kejiwaan, tabiat, watak, perangai; akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain. Berkarakter artinya berkepribadian; bertabiat atau
berwatak. Demikian pula dengan konsep pekerti mempunyai pengertian yang sama
dengan karakter, yaitu tabiat; watak; atau sifat-sifat kejiwaan. Konsep pekerti
biasanya dihubungkan dengan budi pekerti , yang berarti pekerti atau watak yang
selalu menyenangkan orang lain. Mengacu pada pengertian dalam bahasa inggris,
budi pekerti diterjemahkan sebagai moralitas, yang mempunyai beberapa
pengertian antara lain adat istiadat, sopan santun, dan perilaku. Sebagai
perilaku, budi pekerti meliputi pula sikap yang dicerminkan oleh perilaku.
Sikap dan perilaku budi pekerti mengandung lima jangkauan, yaitu:
Karakter
dapat bersifat individual dan juga dapat bersifat kolektif, karena itu yang
mempunyai karakter adalah manusia, suku bangsa atau bangsa. Dengan demikian
yang dimaksud dengan karakter atau pekerti bangsa adalah watak, tabiat atau
perangai yang dimiliki oleh sebuah bangsa. Karaketer atau pekerti bangsa
tersebut cerminan dalam perilaku, ekspresi diri dan juga identitas diri pada
seluruh warga bangsa. Keberhasilan sebagai bangsa yang berkarakter adalah
memberikan citra diri yang positif dalam pembentukan sumber daya manusia
seutuhnya serta identitas bangsa yang intelek sehingga mampu menyejajarkan diri
dengan Negara-negara lain.
Mengapa
kita perlu membentuk karakter? Dengan adanya pembentukan karakter sejak dini
diharapkan akan lahir generasi-generasi yang memiliki kepribadian yang matang,
hubungan yang harmonis dalam keluarga, lingkungan dan masyarakat, menjadi
manusia yang bermanfaat untuk orang lain.
Anak
didik berkarakter sebagaimana yang diharapkan tersebut baru dibangun dari
karakter dasar, yakni beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Belum lagi juka ditambah karakter selanjutnya yang ada dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yakni sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Demikianlah
di antara karakter yang mesti dibangun dalam pendidikan kita. Pada dasarnya,
pembentukan semua karakter tersebut dimulai dari fitrah sebagai anugerah yang
luar biasa dari Tuhan Yang Mahakuasa, yang kemudian membentuk jati diri dan
perilaku.
Dalam
prosesnya yang mengiringi tumbuh dan berkembangnya anak didik, sangat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Padahal, lingkungan memiliki peranan yang
cukup besar dalam membentuk jati diri dan perilaku.
Di
sinilah sesungguhnya pendidikan dapat mengambil peran pentingnya dalam
mengembangkan karakter yang baik pada diri anak didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar