Tempat
Nilai
penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu, sekarang, maupun masa depan
terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi, selalu memiliki
daya tarik tersendiri bagi pengembangan politik-ekonomi. Hal itu disebabkan
makin meningkatnya mobilitas dua faktorbutama produksi, yaitu modal dan tenaga
kerja. Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan pekerja,
mereka yang terlibat dalam manajemennya ketertarikan untunk menciptakan dan
menjual tempat kepada berbagai kelompok bisnis. (Dadang .S, 2008:277)
2. Sensus
Penduduk
Sensus
penduduk memiliki dua makna multidimensi, karena dari hasil sensus tersebut
dapat memberikan informasi tentang penduduk, angkatan kerja produktif,
perumahan,sektor manufaktur, pertanian,perindustrian,pertambangan, dunia
bisnis,dan lain-lain. Dalam praktiknya, sensus penduduk dapat dilakukan secara
de facto maupun de jure (dimana ia dihitung walaupun tidak ada ketika sensus
berlangsung)( Dadang.S, 2008:277).
3. Iklim
Masalah-masalah
yang sering muncul dalam pembangunan pertanian didaerah tropis dari segi iklim
adalah tanah didaerah tropis beriklim lembab. Sepanjang tahun mungkin dapat
digunakan untuk pertanian, tetapi sebagian tanah itu tidak cocok untuk
didayagunakan menurut opla pertanian modern yang mengandalkan penggunaan
teknologi mutakhir karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk
mineral(Dadang.S, 2008:277)
4. Laut
Sebagi
negara bahari, bangsa indonesia belum optiamla dalam melakukan pemberdayaan
kelautan atau apa yang dinamakan revolusi biru masih jalan di tempat. Padahal
luas perairan laut kita seluas . sampai sekarang ini, belumada prestasi
kelautan kiat yang dapat dibanggakan.(Dadang.S, 2008:277)
5.
Lingkungan
Dalam
setiap proyek pembangunan, sebelumnya perlu dilakukan analisis menyeluruh
tentang dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Hal itu bukan hanya kepada
perusahaan-perusahaan pemerintah, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta,
terutama sangat berperan dalam memperoleh izin resmi usaha tersebut, khususnya
bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan(Dadang.S, 2008:277)
6. Benua
Benua
adalah bagian dari permukaan bumi yang berupa daratan yang luas. Menurut
Dadang. S (2008:278) Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat
penduduknya, bangsa asia jauh lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan
mendatang dibanding dengan bansa australia yang lebih sedikit dan rendah
tingkat kepadatan penduduknya.
7.
Urbanisasi
Urbanisasi
merupakan salah satu peroses perubahan sosial yang tercept, khususnya di
negara-negara berkembang bahkan dunia. Transformasi-transformasi sosial dan
demografis yang tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya penduduk kota di negara-negara
berkembeng tersebut, telah menunjukkan pelipatgandaan pertumbuhan demografis
nyang memprihatinkan (Dadang.S, 2008:278).
8. Peta
Peta
memberikan banyak informasi tentang berbagai kenampakan atau bentuk muka bumi.
Fenomena di muka bumi yang digambarkan pada peta dapat dibedakan menjadi
bentang alam dengan bentang budaya. Pola dan objek di permukaaan bumi terbentuk
oleh tenaga endogen dan eksogen. Menurut Monmonier.(2000:96) dalam buku
pengatar ilmu sosial “Para birokrat pemerintah, kaum profesional, maupun
intelektual, pada hakikatnya memerlukan peta.dari keperluan untuk pembangunan
ekonomi,pertahanan nesional, perlindungan lingkungan,
ekonomi,bisnis,wisata,industri, maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam
ranah-ranah abstrak yang perlu dipahami secara mendalam. Apalagi jika peta itu
bentuk teknologi yang kain canggih dan menarik, jelas sangan diperluka.”
9. Kota
Banyak
hal tanetang kontak-kontak sosial di perkotaan sebagi sesuatu yang bersifat
impersonal, supervisial, sementara, dan segmental. Hal itu pula yang
dikhawatirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesimis mengenai
kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang dipenuhi industri
(Dadang.S, 2008:278).
10.
Mortalitas
Terjadinya
transisi demografis (demographic transition) yang di kenal senagai lingkaran
siklus demogarfis, menggambarkan proses perubahan tingkat mortalitas dan
natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi di mana keduanya menunjukkan
angka yang tinggi (Dadang.S, 2008:278).
11.
Khatulistiwa/Ekuator
Bagi
negara-negara yang dilalui dengan garis khatulistiwa, tidak ada alasan untuk
merasa takut kekurangan sinar matahari. Hal ini jelas berbeda dengan
daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa, hanya pada
bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
(Dadang.S, 2008:279)
12.Demografi
Ledakkan
demografi dunia, khususnya di negara-negara berkembang, memperlihatkan
kecenderungan yang mencemaskan, di tahun 1825, saat Malthus membuat perubahan
akhir atas karya aslinya Essay on Population,kira-kira satu miliar umat manusia
mendiami planet bumi. Akan tetapi, menjelang itu, industrialisasi dan
kedokteran modern memungkinkan penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang
makin meningkat. Dalam seratus tahun berikutnya, penduduk dunia berlipat ganda
menjadi dua miliar, setengah abad berikutnya (dari tahun 1925 ke tahun 1976)
berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar, dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju
sampai 5,3 miliar (Dadang.S, 2008:279).
13. Tanah
Banyak
pekerjaan dilaksanakan di atas tanah yang diolah melalui sistem-sistem
hidrologi. Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan
terbuka. Perairan terbuka seperti sungai,danau,laut, dan samudera memiliki
ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan di petakan serta sangat
dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan (Dadang.S, 2008:279).
14.
Transmigrasi
Bagi
bangsa indonesia, program transmigrasi bukan sesuatu yang baru. Sejak
pertengahan abad ke 19, Etische Politik telah memengaruhi parlemen belanda
untuk mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran rakyat daerah-daerah
pedesaan di jawa (demindere wel vaart onderzoek) yang akhirnya mencanangkan dan
melaksanakan program transmigrasi (Purboadiwidjojo,1986:9), walaupun
pelaksanaannya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan. Begitu pun ketika
indonesia memasuki pascakemerdekaan, pemerintah segera mencanangkan program
transmigrasi, terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis antara
pulau jawa (termasukmedura dan bali) yang padat penduduknya dengan pulau-pulau
luar jawa yang jarang penduduknya (Dadang.S, 2008:279).
15. Wilayah
Kompleksitas
persoalan-persoalan demografis wilayah asia jauh melebihi kompleksitas
persoalan-persoalan demografis wilayah australia, baik mengenai natalitas,
mortalitas, proyeksi kependudukan, serta kesejahteraannya.(Dadang.S, 2008:280).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar