Senin, 26 Desember 2016

Membaca filsafat di balik kurikulum 2013



Fakta dalam kebijakan pendidikan yang terlihat, pergantian pemimpin akan menggantikan kebijakan kurikulum. Menteri pendidikan 2004-2009 adalah Bambang Sudibyo, Profesor dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN). Dia adalah politikus dan ekonom. Sementara itu, pada periode 2009-2014 adalah Muhammad Nuh, mantan Rektor Institut Teknologi Surabaya (ITS) Surabaya. Sebelum menjadi Mendikbud, dia menjadi Menteri Komunikasi dan Informasi. Sementara itu, Anis Baswedan sebagai Menteri Pendidikan Nasional periode 2014-2019 tidak memberikan perubahan signifikan.
Praktik pendidikan di Indonesia sendiri selama dua tahun terakhir telah menyentuh kehidupan berbangsa. Sebagai contoh, dalam sumber Http://d.m.wikipedia.org/wiki/kurikulum_2013 memberikan keterangan yang jelas. Berdasarkan sumber itu dijelaskan bahwa Kurikulum 2013:
… adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum, Tingkat Satuan Pendidikan”. Kurikulum ini merupakan satuan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Tuntutan terhadap siswa adalah memahami atas materi, aktif dalam berdiskusi, dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin.
Kutipan tersebut memberikan penjelasan tentang kronologi lahirnya kurikulum 2013. Sebuah kurikulum yang memberikan banyak fondasi filosofis yang harus diwaspadai. Bab ini menjelaskan tentang esensi dari kurikulum 2013 secara metafisis, epistemologis, dan aksiologis. 



Sumber: Saifur Rohman,Agus Wibowo.2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan.Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar