Rabu, 21 Desember 2016

Kemajuan Ilmu dan Krisis Kemanusiaan



Kemajuan ilmu dan teknologi, yang semula untuk memudahkan urusan manusia, ketika urusan itu semakin mudah, maka muncul “kesepian” dan “keterasingan baru”, yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan dan silaturrahim. Contohnya, penemuan televise, computer, dan handphone telah mengakibatkan kita terlena dengan dunia layar.
Pada ilmu bioteknologi, perkembangan yang dicapai sangat maju, seperti rekayasa genetika dan teknologi cloning menandakan kemajuan yang begitu dahsyat sehingga mengkhawatirkan semua kalangan. Contohnya, rekayasa genetika yang dulunya diharapkan untuk mengobati penyakit keturunan, seperti diabetes sekarang rekayasa tidak hanya untuk tujuan pengobatan, tetapi untuk menciptakan manusia-manusia baru yang sama sekali berbeda, baik dari postur fisik maupun sifat-sifatnya.
Krisis kemanusiaan tidak saja terjadi akibat teknologi maju, tetapi juga akibat dari kecenderungan, ideologi, dan gagasan yang tidak utuh. Contohnya, ide dan gerakan emansipasi yang dikumandangkan oleh para penggerak fenimisme, yang mendorong agar wanita diberi kesempatan yang sama di area publik dengan laki-laki.
Kalau sebelum penemuan teknologi maju, manusia terpenjara atau ditentukan oleh alam dan tuhan, maka pada kemajuan teknologi terpenjara oleh teknologi itu sendiri. Artinya, bertambah maju teknologi bertambah banyak aspek yang memenjarakan manusia.
Setelah ditemukan kemajuan teknologi yang begitu hebat, ternyata tanpa disadari teknologi itu pun memenjarakan manusia. Artinya, penjara manusia tidak berkurang dengan kemajuan teknologi, tetapi semakin bertambah. Dia harus sadar bahwa teknologi bukan tujuan, tetapi sekadar sarana untuk memudahkan urusan.
Jika kita tidak mau kehilangan eksistensi kemanusiaan dan terhindar dari krisis kemanusiaan, maka kita harus berjuang untuk membebaskan diri dari kungkungan teknologi kembali pada eksistensi awal, yakni manusia yang kreatif dan dinamis. 













Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A., Filsafat Ilmu, 2004, Rajawali Pers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar