Epistemologi sering juga disebut teoi
pengetahuan (theory of
knowledge). Secara etimologi,
istilah epistemologi bersal dari bahasa Yunani episteme, yang artinya
pengetahuan, dan logos yang artinya ilmu atau teori.Jadi,
epistemologi dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula
atau sumber, struktur, metode, dan syahnya (validitas) pengetahuan.
Menurut Conny Semiawan dkk., (2005 : 157)
epistemologi adalah cabang filsafat yang menjelaskan tentang masalah-masalah
filosofis sekitar teori pengetahuan. Epistemologi memfokuskan pada makna
pengetahuan yang dihubungkan dengan konsep, sumber dan kriteria pengetahuan,
jenis pengetahuan, dan sebagainya.
Epistemologi meliputi sumber, sarana, dan
tata cara menggunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan ilmiah.
Perbedaaan mengenai pilihan landasan ontologi akan sendirinya mengakibatkan
perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal, budi, pengalaman,
atau kombinasi antara akal budi dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang
dimaksud dengan epistemologis, sehingga dikenal dengan adanya model-model
epistemologis seperti rasionalisme, empirisme, kritisisme, atau
rasionalis kritis, postitivisme, fenomenologis, dengan berbagai variasinya.
Pengetahuan yang diperoleh manusia melalu akal, indera, dan lain-lain
mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, diantaranya adalah sebagai
berikut.
A. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu objek yang menyampaikan
pernyataan-pernyataan hasil obeservasi dan disimpulkan dalam suatu pernyataan
yang lebih umum.
B. Metode Deduktif
Deduksi ialah metode yang menyimpulkan bahwa
data-data empiris diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang
runtut.
C. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh Auguste Comte
(1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual,
dan yang positif.
D. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan
indra dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang akan
dihasilkan pun akan berbeda-beda. Pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi
ini dapat diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan oleh
Al-Ghazali.
E. Metode Dialektis
Dialektika berarti tahap logika, yang
mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga nalisis sistematis
tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar