Rabu, 21 Desember 2016

Landasan-landasan pengembangan kurikulum



Ada tiga landasan pengembangan kurikulum,yakni landasan filosofis,psikologis,dan landasan sosiologis-teknologis.

1.                  Landasan filosofis
Filsafat sebagai landasan kurikulum menjawab peryanyaan-pertanyaan pokok seperti: hendaak dibawa kemana siswa yang di didik itu? Masyarakat yang bagaimana yang harus diciptakan melalui iktiar pendidikan?Apa hakikat pengetahuan yang harus dipelajari dan dikaji siswa? Norma-norma atau sistem nilai yang bagaimana yang harus diwariskan kepada anak didik sebagai generasi penerus? Bagaimana baiknya proses pendidikan itu berlangsung?
                                                                             




            Ada empat fungsi fisafat dalam pengembangan kurikulum. Yang pertama,filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan.dengan filsafat sebagai pandangan hidup atau value sistem.maka dapat ditentukan mau dibawa kemana siswa yang kita didik itu.kedua, filsafat dapat ditentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.ketiga,filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian nya tujuan. Yang keempat ,melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidiknan
2.                  Landasan psikologis
Secara psikologis anak didik memiliki keunikan dan perbedaan-perbedaan baik perbedaan minat,bakat,maupun potensi yang dimiliki nya sesuai dengan tahapan perkembangannya.dengan alasan itulah,kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologis perkembangan dan psikologi perkembangan anak.pemahaman tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah penting,kesalahan persepsi atau kedangkalan pemahaman tentang anak,dapat menyebabkan kesalhan arah dan kesalahan praktik pendidikan.
3.                  Landasan sosiologis-teknolgis
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar mereka berperan aktif dimasyarakat.oleh karena itu, kurikulum sebagai alat dan pedoman dalam proses pendidikan disekolah harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.dengan demikian,dalam konteks ini sekolah bukan hanya berfungsi untuk mewariskan kebudayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat, akan tetapi juga sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik dalam kehidupan masyarakat.oleh karenanya,kurikulum bukan hanya berisi berbagai nilai suatu masyarakat akan tetapi bermuatan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakatnya, sehubungan dengan penentuan asas sosiologi-teknologis inilah,kita perlu mengkaji berbagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses menyusun dan mengembangkan suatu kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
a.          Kekuatan sosial yang dappat mempengaruhi kurikulum
            Masyarakat tidak bersifat statis.seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat selalu mengalami perubahan,bergerak menuju perkembangan yang semakin kompleks.perubahan bukan hanya menjadi pada sistem nilai,akan tetapi juga pada pola kehidupan,struktur sosial,kebutuhan,dan tuntutan masyarakat.
Dalam kehidupan sosial yang semakin komleks tersebut maka muncul pula berbagai kekuatan kelompok yang dapat memberikan tekanan terhadp penyelenggaraan dan praktikk pendidikan termasuk didalamnya tekanan-tekanan dalam proses pengembangan isi kurikulum sebagai alatdan pedoman menyelenggarakan pendidikan.kesulitan yang dihadapi oleh para pengembang kurikulum adalah manakala setiap kelompok sosial itu memberikan masukan dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan kepentingan kelompoknya,seperti misalnya tuntutan golongan agama,politik,militer,industry,dan lain sebagainya.bukan hanya itu,pertentangan-pertentanganpun bisa sering terjadi sebuhungan dengan cara pandang yang berbeda tentang makna pendidikan setiap kelompok trsebut.misalkan,cara pandang kelompok agamawan atau kelompok budaya yang lebih menekankan pendidikan disekolah sebagai proses penanaman budi pekerti berbeda dengan cara pandang kelompok industriawan yang lebih menekankan pendidikan disekolah sebagai wadah untuk membentuk generasi manusia yang siap pakai dengan sejumlah keterampilan teknis sesuai dengan tuntutan industri.cara pandang yang berbeda semacam itu tentu saja menentukan kriteria keberhasilan yang paling berbeda pula,yang pada gilirannya olak ukur keberhasilan itu tidak pernah memuaskan semua golongan sosial.
b.         Kemajuan IPTEK sebagai bahn pertimbangan penyususnan kurikulum
            Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil kemampuan berikir manusia telah membawa umat manusia pada masa yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.terciptanya poduk-produk teknologi semacam teknologi transportasi,mislnya bukan hanya menyebabkan manusia bisa menjelajahi seluruh pelosok dunia,akan tetapi  manusia mampu menjelajahi ruang ngkasa sebuah tempat yang dahulu dibayangkannya sebagai tempat bersemayamnya para dewa.demikian juga dengan halnya dengan ditemukannya hasil teknologi informasi dan komunikasi,bukan hanya nmanusia yang dapat berhubungan secara langsung dengan orang yang tinggal di sebrang sana,kan tetapi manusia dapat melihat berbagai peristiwa yang terjadi pada saat yang sama diseluruh belahan dunia.
Munculnya permasalahan-permasalahan baru menyebabkan kompleksitas tugas tugas pendidikan yang diemban oleh sekolah.tugas sekolah menjadi lebih berat,dan kadang-kadang tidak mampu lagi melaksanakan semua tuntutan masyarakat.sesuai dengan perubahan zamn,tuga-tgas yang dahulu bukan menjadi tugas sekolah,kini diserahkan kepada sekolah.sekolah bukan hanya bertugas menanamkan dan mewariskan Ilmu pengetahuan,akan tetapi juga harus memberi keterampilan tertentu serta menanamkan budi pekerti dan nilai nilai.



Arifin, zaenal. 2013. Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung : PT. Remaja Rosmadakarya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar