Ada tiga landasan pengembangan kurikulum,yakni landasan
filosofis,psikologis,dan landasan sosiologis-teknologis.
1.
Landasan
filosofis
Filsafat sebagai landasan kurikulum menjawab
peryanyaan-pertanyaan pokok seperti: hendaak dibawa kemana siswa yang di didik
itu? Masyarakat yang bagaimana yang harus diciptakan melalui iktiar
pendidikan?Apa hakikat pengetahuan yang harus dipelajari dan dikaji siswa?
Norma-norma atau sistem nilai yang bagaimana yang harus diwariskan kepada anak
didik sebagai generasi penerus? Bagaimana baiknya proses pendidikan itu
berlangsung?
Ada empat
fungsi fisafat dalam pengembangan kurikulum. Yang pertama,filsafat dapat
menentukan arah dan tujuan pendidikan.dengan filsafat sebagai pandangan hidup
atau value sistem.maka dapat ditentukan mau dibawa kemana siswa yang kita didik
itu.kedua, filsafat dapat ditentukan isi atau materi pelajaran yang harus
diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.ketiga,filsafat dapat
menentukan strategi atau cara pencapaian nya tujuan. Yang keempat ,melalui
filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses
pendidiknan
2.
Landasan
psikologis
Secara psikologis anak didik memiliki keunikan dan
perbedaan-perbedaan baik perbedaan minat,bakat,maupun potensi yang dimiliki nya
sesuai dengan tahapan perkembangannya.dengan alasan itulah,kurikulum harus
memperhatikan kondisi psikologis perkembangan dan psikologi perkembangan
anak.pemahaman tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah
penting,kesalahan persepsi atau kedangkalan pemahaman tentang anak,dapat
menyebabkan kesalhan arah dan kesalahan praktik pendidikan.
3.
Landasan
sosiologis-teknolgis
Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar mereka
berperan aktif dimasyarakat.oleh karena itu, kurikulum sebagai alat dan pedoman
dalam proses pendidikan disekolah harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.dengan demikian,dalam konteks ini sekolah bukan hanya berfungsi
untuk mewariskan kebudayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat, akan tetapi juga
sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik dalam kehidupan
masyarakat.oleh karenanya,kurikulum bukan hanya berisi berbagai nilai suatu
masyarakat akan tetapi bermuatan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakatnya,
sehubungan dengan penentuan asas sosiologi-teknologis inilah,kita perlu
mengkaji berbagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses menyusun dan
mengembangkan suatu kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
a.
Kekuatan
sosial yang dappat mempengaruhi kurikulum
Masyarakat
tidak bersifat statis.seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat selalu mengalami perubahan,bergerak menuju perkembangan yang semakin
kompleks.perubahan bukan hanya menjadi pada sistem nilai,akan tetapi juga pada
pola kehidupan,struktur sosial,kebutuhan,dan tuntutan masyarakat.
Dalam kehidupan sosial yang semakin komleks tersebut maka
muncul pula berbagai kekuatan kelompok yang dapat memberikan tekanan terhadp
penyelenggaraan dan praktikk pendidikan termasuk didalamnya tekanan-tekanan
dalam proses pengembangan isi kurikulum sebagai alatdan pedoman
menyelenggarakan pendidikan.kesulitan yang dihadapi oleh para pengembang
kurikulum adalah manakala setiap kelompok sosial itu memberikan masukan dan
tuntutan yang berbeda sesuai dengan kepentingan kelompoknya,seperti misalnya
tuntutan golongan agama,politik,militer,industry,dan lain sebagainya.bukan
hanya itu,pertentangan-pertentanganpun bisa sering terjadi sebuhungan dengan
cara pandang yang berbeda tentang makna pendidikan setiap kelompok
trsebut.misalkan,cara pandang kelompok agamawan atau kelompok budaya yang lebih
menekankan pendidikan disekolah sebagai proses penanaman budi pekerti berbeda
dengan cara pandang kelompok industriawan yang lebih menekankan pendidikan
disekolah sebagai wadah untuk membentuk generasi manusia yang siap pakai dengan
sejumlah keterampilan teknis sesuai dengan tuntutan industri.cara pandang yang
berbeda semacam itu tentu saja menentukan kriteria keberhasilan yang paling
berbeda pula,yang pada gilirannya olak ukur keberhasilan itu tidak pernah
memuaskan semua golongan sosial.
b.
Kemajuan
IPTEK sebagai bahn pertimbangan penyususnan kurikulum
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil kemampuan berikir manusia telah
membawa umat manusia pada masa yang tidak pernah terbayangkan
sebelumnya.terciptanya poduk-produk teknologi semacam teknologi
transportasi,mislnya bukan hanya menyebabkan manusia bisa menjelajahi seluruh
pelosok dunia,akan tetapi manusia mampu
menjelajahi ruang ngkasa sebuah tempat yang dahulu dibayangkannya sebagai
tempat bersemayamnya para dewa.demikian juga dengan halnya dengan ditemukannya
hasil teknologi informasi dan komunikasi,bukan hanya nmanusia yang dapat
berhubungan secara langsung dengan orang yang tinggal di sebrang sana,kan
tetapi manusia dapat melihat berbagai peristiwa yang terjadi pada saat yang
sama diseluruh belahan dunia.
Munculnya permasalahan-permasalahan baru menyebabkan
kompleksitas tugas tugas pendidikan yang diemban oleh sekolah.tugas sekolah
menjadi lebih berat,dan kadang-kadang tidak mampu lagi melaksanakan semua
tuntutan masyarakat.sesuai dengan perubahan zamn,tuga-tgas yang dahulu bukan
menjadi tugas sekolah,kini diserahkan kepada sekolah.sekolah bukan hanya
bertugas menanamkan dan mewariskan Ilmu pengetahuan,akan tetapi juga harus
memberi keterampilan tertentu serta menanamkan budi pekerti dan nilai nilai.
Arifin,
zaenal. 2013. Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung : PT. Remaja
Rosmadakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar