Senin, 26 Desember 2016

MEA: Imperialisme



Masyarakat Ekonomi ASEAN ditegaskan melalui Keputusan Presiden No 37 tentang Komite Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN. MEA akan berlaku pada Desember 2015. Idealitas MEA sebagaimana disepakati oleh para pemimpin ASEAN:
1.      Kawasan pasar bersama berbasis produksi.
2.      Kawasan ekonomi yang kompetitif.
3.      Kawasan pembangunan ekonomi yang merata.
4.      Kawasan yang terintegrasi dalam ekonomi global.
Kondisi tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama regional yang sudah terjadi pada decade sebelumnya yang terjadi di Eropa, yakni MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Di Asia Tenggara, tindak lanjut tersebut memiliki kelemahan-kelemahan mencolok:
-          Kondisi MEA adalah sebuh praktik imperialisme kapital. Pada masa Prakolonial, imperialisme dilakukan oleh para agen-agen kerjaan. Pada masa kolonial, imperialisme dilakukan oleh agen rasialisme yang mengatasnamakan diri sebagai Negara-bangsa. Pada masa poskolonial, imperialisme dilakukan oleh kaum kapital.
-          Masalah-masalah yang terjadi dalam kondisi global memperlihatkan adanya kesenjangan secara kultural pada masing-masing Negara.
Kondisi tersebut menghasilkan sebuah tatanan dunia baru dalam praktik inperialisme yang melibatkan ratusan aktor di dunia dalam segala masa. Karena itu, konsep Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah sebuah praktik imperialisme dari kaum pemodal yang mengatasnamakan perdagangan bebas. 




Sumber: Saifur Rohman,Agus Wibowo.2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan.Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar