Senin, 26 Desember 2016

Ideologi Jalan Ketiga



Sejumlah sistem pendidikan di Indonesia, baik di pendidikan tinggi, menengah, dan dasar berusaha menempuh sebuah jalan ketiga yang mengatasi segala bentuk fundamentalisme yang terdapat dalam era postmodern. Pada satu sisi , mereka mendisiplinkan peserta didik dalam perilaku-perilaku religius tertentu adalah upaya internalisasi nilai-nilai agama di dalam tindakan sehari-harinya. Adapun pada sisi lain, mereka harus mampu mencapai kompetensi rasionalitas tertentu. Mereka mempraktikkan cium tangan pada guru sebelum pelajaran model Barat dimulai. Contoh: sekolah-sekolah swasta yang selama ini menjamur dan dianggap sebagai penggabungan iman dan ilmu pengetahuan.
Pada masa depan, seorang peserta didik akan memberikan jawaban setiap mata pelajaran berdasarkan perspektifnya sendiri karena pendidikan di sekolah didasarkan pada pendidikan individu yang memiliki kebebasan berpikir. Di sekolah, dia mendapatkan materi-materi yang tidak pernah diperoleh sebelumnya, seperti:
1.      Mata Pelajaran Kewarganegaraan ASEAN
2.      Mata Pelajaran Budi Pekerti, Antiterorisme, Antikorupsi
3.      Mata Pelajaran Toleransi dan Multikulturalisme
4.      Mata Pelajaran Pemikiran Kritis
Sementara kebijakan pendidikan yang berpihak pada masa depan haruslah diwali dari rangkaian fondasi yang kokoh secara filosofis. Kebijakan pendidikan akan dijumpai pemahaman sebagai berikut:
1.      Pendidikan sebagai alih-ideologi.
2.      Pendidikan pascakolonial.
3.      Pendidikan revolusi mental.
4.      Pendidikan berbasis spiritualitas.




Sumber: Saifur Rohman,Agus Wibowo.2016. Filsafat Pendidikan Masa Depan.Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar