Senin, 26 Desember 2016

Filsafat Pendidikan



       Filsafat pendidikan dapat dimengerti sebagai kajian filosofis tentang asumsi-asumsi dasar, konsep, prinsip-prinsip, hingga kategori di dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan dilihat bukan sekadar sebagai konsepsi apriori, tetapi sebagai langkah-langkah apesteriori yang melibatkan fakta-fakta empiris. Karena itu, filsafat pendidikan adalah sebuah upaya pemeriksaan yang menyeluruh terhadap hal-hal utama didalam pendidikan.
       Filsafat pendidikan merupakan bagian dari filsafat terapan. Untuk lebih memahami arti teoritis dan terapan, kiranya ada sebuah contoh, misalnya, ilmu matematika. Dalam matematika konsep geometri, aljabar, himpunan, dan trigonometri. Konsep aljabar dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk persamaan-persamaan. Dalam persamaan itu ada kaidah penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Objeknya adalah angka-angka abstrak untuk memecahkan persoalan-persoalan disarkan  dalam ilmu al-jabar. Sebagai contoh, permasalahan didalam persamaan kuadrat ada hukum-hukum distributif yang perlu diuji. Pengujian itu memerlukan angka masalah yang bisa mengukuhkan atau membatalkan. Ini disebut matematika teoritis.
       Contoh lain ilmu Sosiologi. Dalam ilmu Sosiologi dibahas tentang  hubungan-hubungan antara individu-individu dengan individu atau satu kelompok lain. Hubungan itu bisa didasarkan pada daerah (kekerabatan), maupun didasarkan pada air (kepentingan). Dalam suatu komunitas yang diselidiki, ada masalah inses (perkawinan dalam hubungan darah). Pemecahan terhadap masalah ini sangat bermanfaat untuk pengembangan konsep-konsep sosiologi. Maksudnya, apakah masalah inses ini hanya terjadi dalam satu kelompok atau pada semua kelompok di dunia, ini akan sangat menentukan perkembangan ilmu sosiologi dimasa depan. Ini disebut dengan sosiologi teoritis.




Sumber : RohmanSaifurdkk.2016.FilsafatPendidikanMasaDepan.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar