Senin, 26 Desember 2016

Objek Kajian Ontologi



Objek kajian telaah ontology adalah semua yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan yang maha esa, pencipta dan pengatur serta penentu alam semesta.
Objek formal ontology adalah seluruh realitas. Bagi pendekatan kualitatif, kualitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahnya akan menjadi telaah monism, paralelisme, atau pluralism. Bagi pendekatan kualitatif realitas akan tampil menjadi aliran materialism, idea-lisme, naturalism, atau hilomorphisme.
A.    Metode dalam Ontologi
Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkat abstraksi dalam ontology, yaitu abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metafisik.Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek; abstraksi bentuk mendeskripsikan metafisik mengenai prinsip umum yang menjadi dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau  oleh ontology adalah abstraksi metafisik. Metode pembuktian dalam ontology oleh Lorens Bagus dibedakan menjadi dua, yaitu: pembuktian apriori dan pembuktian a posteriori.
B.     Metafisika
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat ‘keluarbiasaan’ (beyond nature), yang berada diluar pengalaman manusia (immediate experience).Metafisika mengkaji sesuatu yang berada diluar hal-hal yang biasa yang berlaku pada umumnya (keluarbiasaan), atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang berada diluar kebiasaan atau diluar pengalaman manusia. (Asmoro Achmadi, 2005: 14)
Singkatnya, metafisika adalah cabang ilmu filsafat yang membicarakan hal-hal yang berada dibelakang gejala-gejala yang nyata.Jika ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh metafisika juga ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata.Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra.


Manusia berpendapat bahwa di alam ini terdapat wujud-wujud supranatural (bersifat gaib)  yang mana wujud-wujud tersebut lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam nyata. Animism (roh-roh bersifat gaib yang terdapat pada benda, seperti batu, pohon) merupakan contoh kepercayaan yang berdasarkan pemikiran supranaturalisme.Lalu ada paham naturalisme yang menolak secara keras paham supranaturalisme, paham naturalisme berpendapat bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh pengaruh kekuatan gaib, melainkan oleh kekuatan yang terdapat dalam alam itu sendiri.
C.     Asumsi
Asumsi merupakan pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan fakta yang dapat dibuktikan secara rasional.Yang berkenaan dengan konsep-konsep, dan pengandaian-pengandaian.Dengan demikian, filsafat ilmu erat kaitannya dengan pengkajian analisis konseptual dan bahasa yang digunakannya, dan juga dengan perluasan serta penyusunan yang lebih ajeg dan lebih tepat untuk memperoleh pengetahuan.

1 komentar: